Road To Bromo : Sebuah Panduan Sederhana

Pengen Ke Bromo ?
Secara garis besar, ada 2 alternatif :

ARAH BARAT

Perjalanan bisa melalui arah barat  dari arah Pasuruan yaitu masuk dari Desa Tosari, Kabupaten Pasuruan.
Apabila dari arah Surabaya, silahkan melewati jalan ke arah Nongkojajar, ada jalan yang memandu kita ke arah Desa Tosari.

Notes :
– sesampainya di Nongkojajar, jangan lupa mampir untuk membeli susu segar, karena disini susu yang dijual benar-benar fresh karena diproses begitu disetorkan oleh petani
– kalau sampai di malam hari, silahkan mencicipi nasi goreng ati, di sebuah warung kaki lima (gerobak) di depan pasar Nongkojajar

Sesampainya di Tosari, tidak jauh lagi arah menuju Puncak Penanjakan, sekitar 17 km, atau sekitar 1 jam perjalanan.  

Tapi jangan lewatkan lho…. bertemu dengan penduduk sekitar… dan  bercengkerama dengan mereka… Kita akan diajak ngobrol dan disuguhi segelas kopi. Saran saya, jangan menolak, dan harus dihabiskan... karena itu suatu penghormatan bagi yang empunya rumah

Sayangnya, rata-rata wisatawan datang pada malam hari, sehingga melewatkan momen spesial dengan penduduk asli…

Apabila ingin  beristirahat sejenak, ada hotel/penginapan yang tarifnya tidak terlalu mahal. Mau lebih hemat?banyak penduduk menyewakan rumahnya bagi kita, untuk sekedar tidur barang 2-3 jam menjelang berangkat ke Penanjakan
Apabila menuju puncak penanjakan, disarankan untuk menyewa jeep yang banyak disediakan oleh penduduk sekitar karena jalanan sangat curam dan  medannya terbilang berat karena jalanan  yang harus ditempuh tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda 4 biasa, Apabila membawa jeep sendiri disarankan pula menggunakan jasa pengemudi yang sudah berpengalaman.

Tarifnya tidak mahal, sekitar Rp.300.000, yang bisa diisi sampai dengan 5 orang. Biaya ini sudah termasuk tiket masuk kawasan wisata. Supaya tidak ketinggalan momen yang sangat indah, kita harus berangkat sekitar pukul 03.00 pagi. Ke Bromo dari arah Tosari ini cocok sekali untuk wisatawan yang  ingin melihat keindahan  sunrise, dan menemukan objek foto pagi hari yang indah… nah setelah itu, baru turun ke arah lautan pasir…

Tips : karena jeep biasanya berangkat dini hari, dan udara sangat dingin, (dan masih ngantuk pula) saya sarankan untuk membekali diri dengan jaket tebal, dan mengkonsumsi tolak angin hehe…

Peta Wisata Bromo

ARAH UTARA
Sebelum masuk ke Probolinggo yaitu daerah Tongas, kita akan menuju desa Cemoro Lawang sebelum turun menuju lautan pasir.
Jalur ini tidak terlalu berat karena arah turun dari lerengnya tidaklah terlalu curam sehingga sepeda motor pun bisa lewat. kebanyakan para wisatawan yang ingin mudah mencapai lautan pasir melewati jalur ini. Pada dasarnya kita dapat mencapai daerah ini dengan menggunakan mobil pribadi ataupun sepeda motor, namun apabila ingin menuju lautan pasir, tetap disarankan menggunaan jeep yang disewakan oleh penduduk.

Dari arah ini, biaya sewa jeep lebih mahal, sekitar Rp. 375.000, karena jaraknya lebih jauh, dan berangkat lebih pagi… sekitar pukul 2 pagi. Menyeberang lautan pasir terlebih dahulu, meuju puncak penanjakan, baru kemudian turun lagi ke lautan pasir…

Namun, sensasi melewati lautan pasir Bromo,dibawah sinar bulan… WOW… sungguh luar biasa…

GARIS BESAR ARAH KE BROMO

Ada empat pintu gerbang utama untuk memasuki kawasan ini yaitu:

  • Desa Cemorolawang jika melalui jalur Probolinggo,
  • Desa Wonokitri dengan jalur Pasuruan,
  • Desa Ngadas dari jalur Malang dan
  • Desa Burno adalah jalur Lumajang.

Rute yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut:

  • Pasuruan-Warung Dowo-Tosari-Wonokitri-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak 71 km,
  • Malang-Tumpang-Gubuk Klakah-Jemplang-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak 53 km
  • Malang-Purwodadi-Nongkojajar-Tosari-Wonokitri-Penanjakan sekitar 83 km

Antrian Jeep di Penanjakan

Kalau pengen ke Bromo pada  musim liburan,  ramai sekali, juga saat malam Minggu, Puncak Penanjakan dipadati oleh pengunjung yang menanti pemandangan spektakular matahari terbit. Antrean motor dan jeep hardtop yang bikin sempit lahan parkir yang sangat terbatas bakal jadi pemandangan yang biasa. Jadi berangkatlah lebih pagi, dan menunggu sunrise dengan menikmati secangkir kopi panas, mie rebus atau jagung bakar…
Buat yang belum pernah ke Bromo… inih di ceritain dulu yaaaa…

Penanjakan yg merupakan titik tertinggi di Bromo-Tengger memang biasanya dicapai dari Cemoro Lawang maupun dari Tosari.

Jika melalui Desa Cemoro Lawang, kita akan melewati lautan pasir Bromo yang tampak seperti hamparan awan putih berbiaskan cahaya bulan. Perjalanan mendebarkan pun dimulai. Turun ke dalam kaldera berpasir yang amat luas seperti didalam sebuah mangkuk kawah raksasa dengan dindingnya yang berketinggian 300 meter, dari sini menanjak lagi 600-an meter kearah gunung melalui jalan aspal sempit berkelok-kelok dengan sedikit bahu jalan ditepi jurang yang cukup untuk kendaraan satu arah, dan sudut tanjakan yang cukup tajam.  Apalagi bila berpapasan dengan kendaraan lain atau menemui jalan yang berlubang…. bisa buat jantung berdebar kencang….

Tapi jangan khawatir, jalan ini tentunyasangat dikuasai oleh para  pengemudi lokal yang memang tangguh dan bernyali besar. Kebanyakan orang sulit untuk membayangkan seandainya harus berpapasan di tikungan sempit, berhenti menggantung setengah kopling, mencari celah menghindar, karena tidak ada ruang yang mungkin selain jurang jika membuat kesalahan. Tapiiiii setelah itu kita akan disuguhi pemandangan spektakuler ke seluruh dataran tinggi Tengger  yang woooowwww…..
Nah, dari sana, , Gunung Bromo, Batok, Kursi dan Widodaren terlihat kecil dengan latar belakangnya Gunung Semeru .

Mendekati Puncak Penanjakan, tangan kita pasti sudah mulai kaku kedinginan. Tapi jangan kawatir.. Disini ada deretan toko yang menyediakan makanan dan minuman hangat, belum lagi deretan penjual jagung bakar, dan stand-stand yang lagi-lagi menyediakan syal, topi dan sarung tangan, bahkan ada pula yang menyediakan api unggun untuk menghangatkan tubuh sambil menunggu waktu tebitnya matahari.

Yang menarik, begitu kita turun dari jeep, langsung disambut deretan orang-orang yang menawarkan penyewaan jaket tebal. Apabila tidaksiap dengan hawa dingin Bromo yang menusuk, saya menyarankan untuk memanfaatkan jasa penyewaan jaket ini, karena biayanya hanya 10.000 saja.
Melangkah menuju puncak, membuat kita agak sesak nafas karena udara dingin yang langsung menyergap. Jadi….melangkah pelan-pelan saja… satu demi satu, menuju ratusan orang yang sudah menunggu terbitnya sang mentari

Matahari Terbit Dari Puncak Penanjakan

Menyaksikan terbitnya matahari memang merupakan peristiwa yang menarik. Buktinya, para pengunjung rela menunggu sejak pukul dini hari pagi menghadap sebelah timur agar tidak kehilangan moment ini.

Sayangnya, kita tidak  selalu bisa melihat peristiwa ini, karena bila langit berawan, kemunculan matahari ini tidak  terlihat  jelas.

Jadi , beruntunglah yang datang pada saat langit cerah dan tidak tertutup awan, sehingga perlahan tapi pasti… kita dapat melihat setitik cahaya matahari yang pertama-tama hanya sekecil pentul korek api, kemudian perlahan-lahan membesar dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan mewarnai langit sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung yang ada di kawasan ini.

So, Let’s go to Bromo!

Narsis bentar hehehe

Posted on 19 Mei 2011, in Bromo and tagged , , , , , , , . Bookmark the permalink. 1 Komentar.

  1. hai…saya ingin ke bromo akhir maret 2012. Kira kira waktunya tepat tidak ya agar bisa melihat sunrise di bromo? Kapan waktu yang tepat untuk ke Bromo? Hotel apa yang cukup baik di bromo dengan budget 250.000 per malam ? Thanks infonya?

Tinggalkan komentar